Kamis, 02 September 2010

Rusia Luncurkan Satelit Navigasi Pesaing GPS AS

MOSKOW (Berita SuaraMedia) – Pada hari Kamis waktu setempat (2/9), Rusia meluncurkan sebuah roket ke angkasa. Roket yang diluncurkan dari pusat luar angkasa Baikonur tersebut membawa serta tiga buah satelit navigasi.
Roket peluncur Proton-M yang membawa tiga satelit Glonass tersebut diluncurkan dari pusat luar angkasa itu pada pukul 4.53 pagi waktu Moskow, kata Letnan Kolonel Alexei Zolotukhin, juru bicara Badan Luar Angkasa Rusia.
Glonass yang merupakan singkatan dari Global Navigation Satellite System, merupakan teknologi padanan Rusia untuk Global Positioning System milik AS. Glonass dirancang untuk dapat dipergunakan untuk tujuan militer dan juga sipil.
Glonass maupun GPS memungkinkan penggunanya menentukan posisi masing-masing hingga jarak beberapa meter.
Saat ini, Rusia tercatat memiliki total 22 buah satelit Glonass di orbit Bumi, tapi hanya 16 di antaranya yang bisa difungsikan dan memberikan layanan navigasi meliputi seluruh teritori Rusia. Setidaknya diperlukan 24 satelit untuk memberikan layanan navigasi untuk seluruh dunia.
"Persiapan pengerjaan salah satu dari tiga satelit Glonass-M saat ini tengah diselesaikan di pusat luar angkasa Baikonur," kata lembaga luar angkasa Rusia, Roskosmos akhir Juli lalu.
Dua satelit lainnya sudah siap luncur pada akhir Agustus.
Maret lalu Rusia meluncurkan Proton-M dari Baikonur. Peluncuran itu dilakukan dari tempat peluncuran nomor 24 di kompleks nomor 81.
Peluncur roket yang dilengkapi dengan penambah daya luncur DM berhasil membawa tiga satelit Glonass-M ke orbit Bumi.
Satelit-satelit tersebut dikirimkan ke orbit ketiga konstelasi Glonass. Tujuan masing-masing adalah Cosmos-2459, Cosmos-2460, dan Cosmos-2461.
Nomor-nomor katalog NORAD dan tujuan internasional satelit-satelit tersebut adalah 36400/2010-007A, 34601/2010-007B, dan 34602/2010-007C. Satelit-satelit tersebut bergabung dengan konstelasi Glonass yang sebelumnya terdiri dari 20 satelit dan hanya 18 di antaranya yang beroperasi. Salah satu satelit ditarik dari konstelasi pada saat peluncuran.
Peluncuran tersebut awalnya dijadwalkan pada tahun 2009, namun mengalami penundaan. Pada tahun 2010, Space Forces dan Roskosmos berencana menjadikan jumlah satelit Glonass menjadi 27 (24 di antaranya bisa dioperasikan).
Badan Luar Angkasa Rusia, Roskosmos, harus menunda peluncuran roket pendorong Proton-M yang sudah siap meluncurkan dan mengangkut pesawat ulang alik Eropa Eutelsat-W7. Roket tersebut seharusnya diluncurkan dari situs peluncuran Baikonur di Kazakhstan. Akan tetapi, peluncuran tersebut ditunda tanpa batas waktu yang jelas setelah para pejabat berwenang Kazakhstan tidak memberikan ijin untuk melakukannya.
Sebuah pernyataan resmi yang dirilis oleh Roskosmos mengatakan bahwa peluncuran pesawat Eutelsat W7 tersebut dibatalkan karena sejumlah alasan yang tidak mampu dipenuhi oleh Rusia. Satelit tersebut seharusnya diluncurkan dari Baikonur pada hari Senin (23/11/2009) petang waktu Moskow. Segala hal yang berhubungan dengan jadwal peluncuran telah diselesaikan dan dikoordinasikan dengan Badan Luar Angkasa Kazakhstan (Kazkosmos).
Alexander Vorobyov, seorang pejabat Roskosmos, mengatakan bahwa peluncuran tersebut awalnya ditunda selama satu hari. "Mungkin masih ada penundaan lagi, sebuah hal yang akan mempengaruhi perlengkapan."
Alexander Zheleznyakov, seorang pejabat Akademi Kosmonot Rusia, mengatakan bahwa peluncuran tersebut mungkin dibatalkan setelah kedua kubu tidak mampu mengkoordinasikan area pendaratan untuk Proton. Para pejabat Roskosmos mengatakan bahwa seluruh rincian peluncuran telah dikoordinasikan secara menyeluruh.
Para pakar Rusia meyakini bahwa skandal tersebut mungkin saja terjadi karena persyaratan-persyaratan sewa. Untuk meluncurkan roket pendorong ke ruang angkasa, harga yang harus dibayar adalah $25 juta. Sebagai tambahan, Rusia dan Kazakhstan memiliki perjanjian sewa khusus untuk mempergunakan lokasi peluncuran Baikonur. Kesepakatan tersebut, yang disetujui oleh pemerintah kedua negara, menetapkan bahwa Kazakhstan tidak seharusnya menghambat aktivitas pihak penyewa, baik secara langsung maupun secara implisit. (dn/nk/ri/rf/sm) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kaskus - The Largest Indonesian Community